22 research outputs found

    Kajian Potensi Arus Laut Sebagai Energi Alternatif Pembangkit Listrik Di Perairan Sekitar Jembatan Suramadu Selat Madura

    Full text link
    Arus laut merupakan parameter yang penting dalam memperoleh besaran potensi energi arus laut yang berdasarkan nilai kecepatan arus laut dari setiap debit alirannya. Perairan Selat Madura, Propinsi Jawa Timur merupakan perairan yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Madura yang diduga terdapat potensi energi arus laut yang cukup besar. Arus laut menjadi lebih kuat disebabkan karena adanya perbedaan tekanan yang terjadi pada ujung bagian selat. Selain itu selat merupakan wilayah perairan mengalami penyempitan yang terbentuk alamiah dan menghubungkan dua perairan yang lebih besar. Pengolahan data primer menggunakan software currentrose, perhitungan potensi arus laut menggunakan persamaan Fraenkel. Penyajian peta pada penelitian menggunakan software ArcGIS 9.3. Prediksi pola dan kecepatan arus laut didekati dengan pendekatan model yaitu dengan ADCIRC yang merupakan salah satu modul pada SMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan arus berkisar antara 0,1 – 1 m/detik. Potensi arus laut dari pergerakan arus terkuat sebesar 0,5125 kW/ sedangkan potensi arus laut dari pergerakan arus terlemah sebesar 0,0005125 kW/ maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan energi yang diketahui dapat dijadikan acuan dalam pembangunan perencanaan kedepannya untuk memperoleh energi arus laut yang maksimal sebagai sumber energi alternatif

    Laju Sedimentasi pada Alur Pelayaran di Muara Sungai Kali Kuto, Kabupaten Kendal

    Full text link
    Muara Sungai Kali Kuto merupakan suatu kawasan yang dimanfaatkan oleh nelayan sebagai alur pelayaran. Masalah umum yaitu pendangkalan yang dapat mengganggu aktifitas lalu lintas kapal nelayan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya laju sedimentasi pada alur pelayaran di muara Sungai Kali Kuto pada bulan Mei 2015. Materi dalam penelitian ini mencakup sampel sediment trap, debit sungai dan arus. Penentuan titik koordinat lokasi adalah purposive sampling dengan menggunakan GPS. Pengambilan sampel sedimen menggunakan sediment trap berbentuk silinder. Teknik pengukuran data arus di setiap titik sampling dengan menggunakan metode lagrange pada kondisi pasang dan surut. Berdasarkan hasil penelitian laju sedimentasi di muara Sungai Kali Kuto, nilai laju sedimentasi terbesar terdapat di depan mulut sungai. Hasil analisis ukuran butir menunjukan bahwa jenis sedimen yang dominan di muara Sungai Kali Kuto adalah silt atau lanau. Berdasarkan hasil pemodelan data arus menunjukan bahwa arah pergerakan arus pada saat pasang dari arah barat menuju timur laut dan pada saat surut dengan arah timur laut menuju barat dengan nilai kecepatan arus saat pasang berkisar antara 0,0488 m/det - 0,1208 m/det dan nilai kecepatan arus pada saat surut berkisar antara 0,0497 m/det - 0,1194 m/det. Berdasarkan hasil pengolahan data pasang surut dengan metode admiralty diperoleh nilai formzahl sebesar 1,19diklasifikasikan sebagai pasang surut campuran dominan tunggal. Berdasarkan hasil penelitian laju sedimentasi di muara Sungai Kali Kuto pada bulan Mei 2015 menunjukan bahwa nilai rata-rata terbesar terdapat di stasiun 5 (depan mulut sungai) yaitu sebesar 0,1668 kg/m2/hari dan nilai rata-rata terkecil terdapat pada stasiun 3 yaitu sebesar 0,1111 kg/m2/hari

    Sebaran Horisontal Ortofosfat Pada Musim Peralihan I Di Perairan Tugu Semarang

    Full text link
    Orthophosphate concentration in the waters of Tugu District Semarang at first transition season at high tide ranged between 0,150 – 0,175 mg/L while at low tide ranged between 0,162 – 0,200 mg/L. The highest orthophosphate concentration at low tide is 0,200 mg/L located in station 1, 2, and 3 while at high tide is 0,175 mg/L located in station 1, 2, 3, 12, and 13. Station 6 had the lowest orthophosphate concentration both on the high tide with 0,150 mg/L and low tide with 0,162 mg/L. The distribution of orthophosphate concentration in the waters of Tugu, Semarang was expected influenced by tidal current in these area

    Studi Pola Arus Di Perairan Benteng Portugis, Kabupaten Jepara

    Full text link
    Maraknya perkembangan wisata daerah pesisir, khususnya di Perairan Benteng Portugis yang memiliki karakteristik dengan tanjung, teluk, serta adanya pulau Mandalika. Belum adanya penelitian tentang pola arus membuat kurangnya informasi kepada wisatawan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola arus yang berada di Peairan Benteng Portugis. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, purposive sample untuk penentuan lokasi, serta deskriptif kuantitatif dalam pengolahan data. Penelitian ini dibagi dalam dua tahap besar yaitu survey lapangan dan tahap pengolahan dengan pendekatan model numerik dengan modul ADCIRC. Hasil yang didapat bahwa arus di Perairan Benteng Portugis didominasi oleh arus pasut yang mengarah ke barat saat pasang dan timur saat surut, dengan kecepatan maksimal 0,475 m/det, dan kecepatan minimum sebesar 0,015 m/det

    Variabilitas Suhu Dan Kecepatan Arus Terhadap Keberadaan Ikan Matahari (Mola Ramsayi) Di Perairan Kepulauan Nusa Penida

    Full text link
    Perairan Kepulauan Nusa Penida merupakan perairan dengan karakteristik produktivitas biologi yang tinggi. Dinamika perairan tersebut banyak dipengaruhi oleh variabilitas suhu, arus, dan angin musiman. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi keberadaan ikan Matahari di suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabilitas suhu dan kecepatan arus terhadap keberadaan ikan Matahari (Mola ramsayi) di Perairan Kepulauan Nusa Penida. Pendekatan metode kuantitatif digunakan untuk melihat keterkaitan antara keberadaan ikan Matahari dengan suhu permukaan laut (SPL) yang didapatkan dari Aqua MODIS level 3, rate of encounter (ROE) dari ikan Matahari selama periode bulan Juli - Oktober 2014, serta kecepatan arus hasil pemodelan hidrodinamika DHI MIKE 21 bulan Juli 2014. Hasil penelitian menunjukan suhu permukaan laut (SPL) di Kepulauan Nusa Penida berkisar diantara 26,77 oC – 27,596 oC, dimana puncak penurunan terjadi pada bulan September hingga SPL 1,9 ºC. Kecepatan arus di Teluk Penida “Crystal Bay” berkisar diantara 0,05 m/s – 0,77 m/s, dimana kecepatan arus tersebut melemah sebagai akibat arus kencang yang masuk melalui celah sempit Selat Ceningan dan mengalami pendangkalan di Teluk Penida. Kemudian hasil simulasi pemodelan kecepatan arus di 11 stasiun pengamatan berkisar diantara 0,24 m/s – 1,08 m/s dimana variabilitas tersebut dipengaruhi kedalaman perairan. Keberadaan ikan Matahari lebih banyak dipengaruhi oleh kecepatan arus dibandingkan dengan SPL dengan nilai korelasi (r) yang kuat sebesar 0,64 , terkait dengan aktifitas pembersihan parasit

    Pola Arus Permukaan Di Perairan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta Pada Musim Peralihan (Maret-Mei)

    Full text link
    Pulau Tidung merupakan salah satu Pulau di Kepulauan Seribu yang memiliki potensi wisata bahari yang masih perlu dilakukanya perencanaan pengembangan pembangunan lebih lanjut. Pengembangan wilayah pesisir dan laut sangat dibutuhkanya informasi mengenai kondisi perairan untuk mengurangi dampak-dampak negatif yang terjadi. Arus merupakan salah satu faktor oseanografi yang penting untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola arus di Perairan Pulau Tidung. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11-13 Mei 2015. Metode pengukuran data arus di lapangan menggunakan metode lagrange. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif pada pengukuran data arus dan metode permodelan matematik pada permodelan hidrodinamika. Data survei lapangan yang diperoleh akan digunakan sebagai verivikasi hasil model matematis yang dibuat. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pola pergerakan arus di Perairan Tidung di pengaruhi oleh pasang surut. Kecepatan arus permukaan berkisar antara 0,0341 – 0,277 m/det dengan arah dominan ke tenggara dan barat laut

    Distribusi Konsentrasi Nitrogen Anorganik Terlarut Pada Saat Pasang Dan Surut Di Muara Sungai Perancak Dan Industri Pelabuhan Perikanan Pengambengan Bali

    Full text link
    Berbagai aktivitas anthropogenik atau kegiatan industri perikanan seperti pertambakan, pengalengan, penepungan dan perebusan ikan yang dilakukan di sekitar wilayah Muara Sungai Perancak dan Industri Pelabuhan Perikanan Pengambengan Bali memberikan masukan senyawa nitrogen anorganik terlarut . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi konsentrasi nitrogen anorganik pada saat pasang dan surut. Data yang digunakan mencakup data primer dan data sekunder. Data primer yaitu sampel air laut berupa nitrat, nitrit dan amonia dan data model arus. Adapun data sekunder yaitu data pengukuran parameter insitu lapangan meliputi DO,Suhu, Salinitas, pH dan Grafik Prediksi pasang sururt. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi nitrogen anorganik terlarut berupa nitrat dan nitrit pada saat pasang mempunyai konsentrasi yang lebih tinggi menuju ke arah barat laut yaitu PPN Pengambengan dan pada saat surut mempunyai konsentrasi yang lebih tinggi ke arah tenggara yaitu muara sungai Perancak. Distribusi nitrogen anorganik terlarut berupa amoniak mempunyai pola persebaran yang sama baik pasang maupun surut yaitu paling tinggi berada pada kolam pelabuhan PPN Pengambengan

    Pola Arus Di Perairan Paciran Jawa Timur Pada Musim Peralihan Awal

    Full text link
    Wilayah Perairan Paciran, Jawa Timur merupakan perairan dengan aktivitaswisata bahari, pelabuhan, permukiman dan lain-lain.Kondisi tersebut dapat menimbulkan dampak-dampak negatif seperti erosi, tanah yang timbul akibat sedimentasi dan lain-lain.Pengetahuan akanpemahaman gambaran mengenai kondisi hidro-oseanografi sangat penting sebagai langkah untuk pengelolaan dan perlindungan wilayah pesisir dan laut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola arus laut yang ada di Perairan Paciran Jawa Timur pada musim peralihan awal (Maret sampai April).Penelitian ini menggunakan data primer berupa data arus dan data pasang surut, sedangkan data sekunder berupa peta batimetri. Simulasi model diolah menggunakan software ArcGIS 9.3 dan SMS 8.1 , didukung dengan pengolahan data menggunakan CD-Oceanography dan Mike 21. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa pola arus di Perairan Paciran Jawa Timur merupakan arus non pasut, di tunjukkan oleh hasil pengolahan dalam bentuk stick diagram, scatter dan current rose yang menunjukkan pergerakan arus cenderung tidak teratur. Pada saat surut menuju pasang kecepatan maksimum berkisar 0,2851 meter/sec sampai 0,5623 meter/sec bergerak ke arah tenggara, dan kecepatan minimum berkisar 0,0197 meter/sec sampai 0,2733 meter/sec bergerak ke arah tenggara. Sedangkan pada saat pasang menuju surut kecepatan maksimum berkisar 0,0530 meter/sec sampai 0,565 meter/sec bergerak ke arah barat laut dan kecepatan minimum 0,0067 meter/sec sampai 0,0525 meter/sec bergerak ke arah barat laut
    corecore